Yayasan Mimpi Besar Indonesia Gaungkan Toleransi di Kalangan Anak Muda Palembang
Yayasan Mimpi BesarIndonesia (YMBI) bekerja sama dengan Fakultas Humaniora dan Ilmu Pendidikan, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang menggelar Seminar dan Workshop Kepemimpinan Pemuda Inklusif.
Kegiatan yang bertema Dialogue In Diversity ini dilaksanakan selama dua hari yaitu pada 1-2 Februari 2023 di Fakultas Bisnis dan Akuntansi, Aula Gedung Yuliana Lantai 3, Universitas Katolik Musi Charitas Palembang.
Kegiatan hari pertama diisi sesi workshop tentang Interfaith Dialogue yang langsung dipimpin oleh tim Yayasan Mimpi Besar Indonesia. Sebanyak 20 peserta terpilih dari berbagai keyakinan melalui tahapan seleksi dan undangan guna mempelajari ilmu tentang dialog, keberagaman dan toleransi.
Sesi training dialog ini bertujuan untuk menjelaskan kepada kaum muda tentang pentingnya dialog dalam penyelesaian konflik melalui latihan bermain peran. Dilanjutkan dengan sharing session dari tiga pembicara online mengenai pentingnya keterlibatan pemuda dalam mengatasi isu intoleransi di Indonesia.
Tiga narasumber di hari pertama ini adalah Dewirini Anggraeni sebagai pendiri dari Society Against Radicalism and Violent Extremism (SeRVE) Indonesia, membagikan pengalaman bagaimana cara memerangi radikalisme dan ekstremisme kekerasan di masyarakat.
Kemudian Harkirtan Kaur
sebagai representatif dari pemuda penganut kepercayaan Sikh di Indonesia.
Harkirtan berbagi mengenai bagaimana perempuan berani untuk mengambil langkah
dalam mempromosikan perdamaian melalui aksi nyata.
Narasumber lainnya yaitu
Meliani E Murtiningsih Yeni Kurniawati MA yang sudah berpengalaman di isu
interfaith selama puluhan tahun ini membagikan pengalaman dan ilmunya serta
mengingatkan kita semua bahwa Nobody Knows Everything About Anything.
Dalam sesi tersebut para
peserta diajak berkunjung ke lima rumah ibadah dan berdialog secara langsung
dengan pemuka agama di masing-masing rumah ibadah tersebut. Diawali dengan
berkunjung dan berdialog di Pura Agung Sriwijaya (Hindu), Masjid Al Islam
Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya (Islam), Maha Vihara Dharmakirti (Buddha), Gereja
Katolik Paroki Santo Yoseph Palembang, dan berakhir di Gereja Punguan Kristen
Batak (GPKB) Taman Siswa Palembang.
Melalui kegiatan ini,
para peserta diajak untuk lebih memahami bahwa setiap agama itu mengajarkan
kebaikan. Para peserta juga diberikan pemahaman bahwa jika ada hal yang ingin
ditanyakan mengenai sesuatu hal tentang suatu kepercayaan, alangkah lebih
baiknya untuk bertanya langsung kepada orang yang tepat. Dalam hal ini tentunya
kepada pemuka agama.
Hari kedua, Kamis, 2
Februari 2023, merupakan sesi seminar dimana sebanyak 60 peserta hadir dalam
mengikuti Seminar Dialogue in Diversity Kepemimpinan Pemuda Inklusif.
Kegiatan seminar ini
diisi oleh pembicara yang berpengalaman di bidangnya. Pembicara di seminar ini
adalah Dr Angela Romano dari Queensland University of Technology (melalui Zoom
dari Brisbane,. Australia), yang menyampaikan materi mengenai pluralisme,
keberangaman, dan peran pemuda di dalamnya.
Kemudian, Shintya Rahmi
Utami dan Amalia Nina Purwari dari Global Peace Foundation (GPF) Indonesia,
yang mengajak kaum muda untuk aktif dalam kegiatan sosial dan membuat perubahan
yang baik untuk orang sekitar melalui aksi nyata.
Turut hadir sebagai
pembicara Munawwaroh dari KPU Palembang, yang membagikan pengelaman dan
pengetahuannya tentang pentingnya partisipasi pemuda dalam pemilihan kepala
daerah dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang mengatasnakaman suku,
ras, agama dan lain-lain.
Dari seminar ini, peserta
mendapatkan pengetahuan tentang kepemimpinan pemuda yang inklusif, bagaimana
menjadi pemuda yang memiliki pemikiran yang terbuka, dan membuat aksi nyata
dalam masyarakat, serta partisipasi pemuda dalam proses demokrasi suatu bangsa.
Robinson Sinurat, selaku
Pendiri dan Ketua Yayasan Mimpi Besar Indonesia mengatakan, kegiatan ini sangat
penting untuk anak muda Indonesia. Hal ini supaya mereka tidak mudah
diprovokasi oleh isu yang mengatasnamakan agama, suku dan sebagainya.
“Saya percaya bahwa
setiap agama itu mengajarkan kebaikan. Sebagai anak muda, sudah seyogianya kita
menjadi agen perubahan di daerah kita masing-masing dan bisa menyebarkan
hal-hal positif untuk kemajuan bersama,” kata Robinson.
Robinson mengatakan,
kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi agama, budaya
dan perdamaian. Sehingga para peserta dapat menjadi pemimpin masa depan yang
dibekali dengan pengetahuan untuk menyatukan orang orang untuk pembangunan
inklusif yang mengakui hak asasi manusia, terlepas dari latar belakang mereka
yang berbeda.
“Semoga kegiatan ini bisa
melahirkan pemuda Indonesia yang memiliki pemikiran terbuka dan tentunya
menghargai serta merangkul perbedaan,” harap Robinson.
Disisi lain, Imelda Rahma
Putri, peserta yang juga mahasiswa Universitas Sriwijaya berpendapat bahwa
kegiatan ini menarik dan seru. “Dari kegiatan ini, saya semakin menyadari bahwa
Indonesia sungguh sangat kaya akan keberagaman. Walaupun kita berbeda-beda,
tetapi tetap satu juga. Seperti semboyan negara kita yaitu Bhineka Tunggal
Ika,” kata Imelda.
Romo Paroki Gereja Santo
Yoseph Palembang, Romo Sylvester Joko Susanto, Pr berpendapat bahwa kegiatan
ini sangat baik dan beliau berharap melalui program Yayasan Mimpi Besar
Indonesia ini, semoga semakin banyak anak-anak muda Indonesia yang memiliki
pemikiran terbuka untuk tetap merangkul keberagaman dan mempertahankan kekayaan
bangsa Indonesia.
“Saya sangat mendukung
kegiatan yang mensosialikasikan tentang keberagaman dan kekayaan Indonesia
seperti ini,” kata Romo Sylvester Joko Susanto.
Di akhir program, para peserta yang telah dibekali dengan pengetahuan tentang keberagaman, toleransi, inklusifitas, dan kepemimpinan, didorong untuk melakukan rencana aksi di komunitas mereka masing-masing. Sehingga ilmu dan pengetahuan yang mereka dapatkan dari kegiatan ini tidak berhenti di mereka saja, melainkan tersampaikan kepada orang sekitar mereka yang belum memiliki kesempatan mengikuti kegiatan ini.
Peserta yang
menyelesaikan program ini akan dimasukkan ke dalam jaringan alumni program
Yayasan Mimpi Besar Indonesia. Diharapkan melalui jaringan alumni ini mereka
dapat berbagi cerita tentang aksi nyata dan perubahan positif yang mereka
lakukan, ketika kembali ke komunitas mereka.
Ini akan menjadi platform yang baik bagi alumni program untuk terhubung satu sama lain dan mencari dukungan dalam melakukan rencana tindak lanjut mereka. Kegiatan seminar dan workshop ini terlaksana dengan baik karena dukungan dari berbagai pihak diantaranya PT. Jalur Nugraha Ekakurir, PT. Bukit Asam Tbk, dan Australia Awards Indonesia